Wednesday, May 8, 2019

Puasa Ramadhan Sebagai Wujud Ketaatan dan Peningkatan Kualitas Diri

Puasa Ramadhan Sebagai Wujud Ketaatan dan Peningkatan Kualitas Diri

Puasa atau dalam bahasa arab disebut shaum atau shiyam yang berarti menahan diri, pada dasarnya bersifat universal. Saudara-saudara kita yang beragama lain bahkan penganut aliran kepercayaan sekalipun melaksanakan puasa. Demikian pula umat bangsa-bangsa sebelumnya seperti bangsa Mesir kuno yang menyembah berhala, bangsa Yunani dan bangsa Romawi juga melaksanakan puasa.
Puasa Ramadhan memiliki keutamaan yang berbeda dengan puasa-puasa lainnya, baik yang dilakukan non muslim maupun muslim. Puasa Ramadhan adalah puasa yang diperintahkan Allah SWT sebagaimana dinyatakan dalam Firman Allah Surat Al Baqarah ayat 183 : يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواْكُتِبَعَلَيْكُمُالصِّيَامُكَمَاكُتِبَعَلَىالَّذِينَمِنقَبْلِكُمْلَعَلَّكُمْتَتَّقُونَ(“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”). Untuk melaksanakan puasa Ramadhan banyak syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi, termasuk reward (pahala) dan punishment (dosa) bagi mereka yang melaksanakan dan meninggalkannya.
Puasa Ramadhan sebagaimana namanya hanya dilaksanakan pada bulan Ramadhan dan tidak dapat dilaksanakan pada bulan lain, kecuali untuk meng-qadha. Puasa harus dimulai dengan niat pada malam sebelum puasa, dari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari; dilarang makan, minum, bersetubuh pada waktu puasa; diwajibkan kepada yang beragama Islam, berakal, balig, suci, dll.
Bagi mereka yang melaksanakan puasa Ramadhan, Allah SWT menjanjikan pahala yang berlimpah. Disamping keutamaan-keutamaan puasa, dalam bulan Ramadhan Allah SWT juga menjanjikan pahala yang berlipat untuk ibadah atau perbuatan baik lainnya.
Bagi mereka yang meninggalkan puasa karena suatu alasan yang dibenarkan, Allah SWT mewajibkan untuk menggantinya di waktu lain, sedangkan bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan puasa mereka wajib membayar fidyah (Al Baqarah : 184-185). Bagi mereka yang sengaja tidak melaksanakan puasa tanpa suatu alasan yang dibenarkan akan mendapat dosa.
Ketentuan-ketentuan Allah SWT mengenai puasa Ramadhan yang demikian sempurna mengisyaratkan kemuliaan dan pentingnya puasa bagi orang yang beriman, yaitu agar kita menjadi orang yang bertaqwa. Dengan demikian puasa Ramadhan memiliki makna ketaatan mahluk pada Penciptanya karena dengan berbagai persyaratan yang ditentukan dengan ikhlas kita tetap melaksanakannya dan sekaligus menjadi media untuk meningkatkan kualitas diri, yaitu dengan shaum dari perbuatan yang tidak baik, tetapi memperbanyak perbuatan baik.
Melalui puasa semoga kita menjadi manusia yang taat dan berkualitas. Amiin.

Sigid Suseno

Hikmah Ramadan sebelumnya:

Wednesday, May 1, 2019

Mengetahui 7 Makna Puasa Ramadhan Sesungguhnya

Mengetahui 7 Makna Puasa Ramadhan Sesungguhnya

Bulan Ramadhan adalah dimana umat muslim diberikan waktu istimewa dari Tuhan Yang Maha Esa untuk merefleksikan diri dan menumbuhkan sisi spiritualnya. Namun, kebanyakan dari kita memaknai bulan Ramadhan hanya  sebagai bulan dimana umat muslim berpuasa selama satu bulan penuh. Memang benar, umat muslim dilarang makan dan minum sampai matahari terbenam selama satu bulan penuh, meski sebenarnya berpuasa adalah hal yang lebih dari itu.
Untuk mengingatkan kembali makna berpuasa sebenarnya, berikut ini adalah beberapa hal yang harus anda tahu :

  1. Menahan diri dari segala emosi
Selain menahan haus dan lapar, di bulan Suci ini, berpuasa dianjurkan untuk juga menahan godaan diri dari segala bentuk emosi. Amarah, nafsu, dan emosi yang berlebih, dapat menyia-nyiakan kegiatan berpuasa. Maka dari itu, muslim dianjurkan untuk lebih banyak menghabiskan waktu untuk beribadah, tadarusan, meminta maaf pada orang lain dan memberikan maaf pada sesama.

  1. Menahan diri untuk tidak bergosip
Sesungguhnya tidak ada yang baik dalam bergosip, apalagi saat Ramadhan tiba. Karena, Nabi Muhammad shalallahu’alaihi Wassalam pernah bersabda, “Hindarilah oleh kalian perbuatan ghibah. Karena ghibah lebih besar dosanya daripada zina. Seseorang terkadang berzina kemudian bertaubat kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan diterima taubatnya oleh Allah. Sedang orang yang berbuat ghibah, dia tidak akan diampuni sampai orang yang dia ghibah-i memaafkannya”.[Ihya Ulumiddin, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali, jilid 4, hal 411]

  1. Lakukan ibadah sebaik-baiknya, dan siap sambut malam seribu bulan
Malam Lailatul Qadar, tentu sebagai umat muslim tidak asing lagi dengan malam yang sesungguhnya terbaik dalam seribu bulan itu. Malam suci yang dinantikan bagi setiap insan manusia muslim, malam kemuliaan yang hanya dapat dibeli dengan amalan-amalan shaleh, seperti berpuasa, tilawah, tadarus Al-Qur’an, berdoa, berdzikir, muhasabah diri dan amal ma’ruf lainnya untuk diri sendiri dan orang lain. Lakukanlah ibadah sebaik-baiknya pada bulan Ramadhan ini, Insya Allah jika anda terus bertaqwa kepada Allah SWT, anda berkesempatan untuk mendapatkan berkah istimewa dari malam Lailatul Qadar ini.

  1. Bulan Al-Qur’an
Bulan Ramadhan adalah saat turunnya kitab Al-Qur’an. Nuzulul Qur’an atau malam disampaikannya wahyu kepada nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.

  1. Waktunya beramal
Janganlah kalian menyia-nyiakan Ramadhan dengan hanya menghamburkan uang untuk belanja baju baru, makanan nikmat tapi Anda melupakan diri untuk beramal. Niscaya puasa Anda akan sia-sia. Sesungguhnya sungguh dahsyat pahala jika anda beramal di bulan Ramadhan ini.

  1. Tak semua orang wajib puasa
Meskipun puasa adalah salah satu dari lima rukun Islam, namun Allah Swt memberikan keistimewaan khusus kepada mereka yang sakit, anak-anak yang belum balig, ibu hamil dan menyusui, menstruasi atau orang yang harus bepergian jauh dan berkondisi tidak memungkinkan untuk puasa. Mereka dapat memilih untuk menggantinya kemudian hari atau membayar fidyah, yang berarti mereka akan memberi makan orang yang tidak mampu.

  1. Detoks usus
Selama puasa, setiap racun yang tersimpan dalam lemak tubuh larut dan dikeluarkan dari tubuh. Sejumlah jurnal kesehatan mencatat, puasa di bulan Ramadhan bisa membersihkan lambung, usus, dan mengistirahatkan organ pencernaan lain. Itu sebabnya, Ramadan disambut positif oleh paramedis. Jika dilakukan dengan benar, puasa dapat melepaskan endorfin yang meningkatkan kesehatan mental dan detoksifikasi organ.

Sembilan Peristiwa Bersejarah yang Terjadi di Bulan Rajab

Sembilan Peristiwa Bersejarah yang Terjadi di Bulan Rajab Selain Isra’ dan Mi’raj masih banyak peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Ra...