Wednesday, January 29, 2020

Cara Berpakaian yg Baik Menurut Islam

Cara Berpakaian yang Baik Menurut Islam

MADANINEWS.ID, JAKARTA – Islam tidak menentukan model pakaian tertentu bagi umatnya. Agama menyerahkan sepenuhnya pada manusia untuk berkreasi dalam berpakaian asalkan mengikuti aturan Islam. Artinya, meskipun Islam tidak menjelaskan secara detil model pakaian Islami, tetapi Islam menjelaskan aturan umum dan etika berpakaian yang mesti dipahami dan diamalkan.

Dalam Islam fungsi utama pakaian adalah menutup aurat sebagaimana tercantum dalam surah al-A’raf [7]: 26

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا

“Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.

Dalam pandangan KH Ali Mustafa Yaqub, walaupun Islam tidak merekomendasikan satu model pakaian tertentu, tetapi Islam memiliki aturan umum berpakaian. Aturan umum ini diistilahkan oleh almarhum dengan 4T, yaitu tidak terbuka (tutup aurat), tidak transparan, tidak ketat, dan tidak menyerupai lawan jenis.

1.Tutup Aurat

Menutup aurat merupakan prinsip pertama yang menjadi dasar agar pakaian tersebut dapat dikatakan sesuai dengan hukum Islam. Sebagaimana telah mafhum bahwa aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut dan aurat perempuan adalah seluruh badan kecuali dua telapak tangan dan wajah.

Syariat untuk menutup aurat telah ada sejak zaman nabi Adam dan Hawa ketika mereka berdua mendakati pohon yang dilarang oleh Allah swt untuk mendekatinya. Hal ini terdapat dalam surah al-A’raf [7]: 22,

فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ

“(Yakni serta-merta dan dengan cepat) tatkala keduanya telah merasakan buah pohon itu, tampaklah bagi keduanya, aurat masing-masing dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga secara berlapis-lapir,”

2. Tidak Transparan

Pakaian yang tembus pandang, yang memperlihatkan bentuk tubuh yang harusnya ditutup secara samar-samar bukan merupakan pakaian yang Islami. Sebab, secara tidak langsung pakaian yang transparan berarti tidak menutup aurat. Memilih warna dan bahan pakaian menentukan pakaian tersebut transparan atau tidak khususnya dalam keadaan keringatan atau kehujanan. Sehingga ketika membeli pakaian sangat dianjurkan untuk memilih bahan yang baik agar tidak transparan.

Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim dalam kitabnya Shohih Muslim/2128 sebagai berikut,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ، رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ، وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا»

Artinya:

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: ”Dua (jenis manusia) dari ahli neraka yang aku belum melihatnya sekarang yaitu; kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, dan sungguh wangi surga itu telah tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.

3. Tidak Ketat

Pakaian yang digunakan oleh umat Islam mesti longgar dan tidak ketat. Pakaian yang baik ialah pakaian yang tidak memperlihatkan lekukan tubuh supaya orang yang melihat kita tidak terpancing untuk melakukan perbuatan negatif.

4. Tidak Menyerupai Lawan Jenis

Dalam sebuah Hadis yang terdapat dalam Shohih Bukhari/159, sebagai berikut:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ، وَالمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

 

Diriwayatkan Ibn ‘Abbas Ra., berkata: “Rasulullah saw melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki.

Hadis di atas tidak secara eksplisit menjelaskan bahwa laki-laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau sebaliknya. Secara umum hadis di atas menjelaskan bahwa Nabi saw melarang umatnya untuk menyerupai lawan jenisnya, termasuk dalam dalam hal berpakaian.

Di samping itu etika berpakaian yang perlu diperhatikan adalah kesederhanaan. Karena kesederhanaan dalam segala hal termasuk dalam berpakaian adalah bagian dari iman. Dalam sebuah Hadis Rasulullah saw., sebagaimana terdapat dalam Sunan Ibn Majah/1379 sebagai berikut:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْبَذَاذَةُ مِنَ الْإِيمَانِ

Rasulullah saw., bersabda kesederhanaan adalah bagian dari iman.

Keempat kriteria ini perlu diperhatikan ketika memilih, membeli, dan menggunakan pakaian. Perempuan yang menggunakan “hijab” tidak akan ada gunanya kalau pakaian yang mereka gunakan transparan dan ketat. Begitu pula laki-laki, tidak ada gunanya memakai jubah, kalau tembus pandang dan auratnya terlihat oleh orang lain.

Sumber: https://www.madaninews.id/2956/cara-berpakaian-yang-baik-menurut-islam.html 

https://www.google.com/search?q=tata+cara+berpakaian+sesuai+syariat+islam&safe=strict&client=ms-android-samsung&hl=id&prmd=inv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwit-86P-annAhVf73MBHTWvCeUQ_AUoAXoECA8QAQ&biw=360&bih=520&dpr=2#imgrc=nfmA2tUHRzKOFM

https://www.google.com/search?q=tata+cara+berpakaian+sesuai+syariat+islam&safe=strict&client=ms-android-samsung&hl=id&prmd=inv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwit-86P-annAhVf73MBHTWvCeUQ_AUoAXoECA8QAQ&biw=360&bih=520&dpr=2#imgrc=kTyQIyYbAmwkaM

Tuesday, January 28, 2020

Sastra Sunda

Sastra Sunda 


Seperti hal-nya suku dan bangsa lain, masyarakat Sunda juga memiliki kekayaan budaya dalam bentuk karya sastra. Sejak abad ke 14, sudah ditemukan kebudayaan Sunda yang bekenaan dengan kesusastraan, misalnya saja bentuk karya sastra Carita Pantun.Kemudian keberadaan dan kehidupan karya sastra Sunda berkembang hingga saat ini. Banyak sekali sastrawan Sunda yang masih aktif menulis karya sastra Sunda (terutama Carita Pondok/Ceritra Pendek dan sajak), dan dipublikasikan melalui media massa serta dicetak dan diedarkan melalui buku. Bahkan ada sebagian sastrawan yang juga mempublikasikannya melalui media online dunia maya (jaringan internet).

Berkenaan dengan perkembangan itu, maka banyak kritikus sastra Sunda yang kemudian mengelempokan masa berkembangnya sastra Sunda ke dalam dua kelompok besar, yakni: 1) Sastra (Sunda) Lama, dan 2) Sastra (Sunda) Modern. Ciri utama dari sastra Sunda lama menurut periodesasi ini, ditandai dengan masanya; yaitu, jika sastra Lama lebih hidup ketika masa belum mengenal media tulis, dan peredarannya memlalui tradisi lisan. Misalnya saja segala jenis bentuk puisi mantra, jangjawokan, sisindiran, dll. Begitu pula dengan bentuk prosa, seperti dongeng, dll. Sedangkan ciri dari sastra modern, adalah bentuk karya sastra yang hidup dan berkembang pada masa media tulis/cetak, serta hidup dan berkembang melalui media massa cetak, buku dan media modern lainnya. Misalnya saja karya sastra Ceritra Pendek/Carita Pondok, Novel, sajak, dll. Ciri lain dari masa ini adalah adanya berbagai pengaruh luar/asing dalam bentuk dan isi karya sastra yang ditulis para sastrawannya.

Sastra (Sunda) Lama

Carita Pantun

Carita Pantun adalah bentuk karya sastra lama asli milik masyarakat Sunda, arti bentuk sastra ini tidak ditemukan di daerah lain. Carita pantun adalah bentuk karya sastra lisan yang sangat panjang, karena kalau diceritrakan biasanya memakan waktu hingga semalam suntuk. Juru Pantun adalah orang yang memiliki keahlian mantun, berceritra secara lisan, bagian-bagian narasi, dialog  dan juga ngahaleuang(menyanyi). Pagelaran Carita Pantun biasa diiringi dengan alat musik kacapi.

Carita Pantun biasanya berisi tentang kisah para satria putra raja yang dibebani tugas berat, yang berjuang mengalahkan musuh-musuhnya seraya mengarungi berbagai halangan dan rintangan. Biasanya ceitra diakhiri dengan kisah bahagia; sang satria berhasil mengalahkan musuh-musuhnya dan berhasil mengemban tugas beratnya. Setting tempat dan waktu Carita Pantun biasanya dikisahkan pada jaman kerajaan Sunda; Galuh dan Pajajaran (yang hidup dari abad ke-13 hingga abad ke-16).

Isi Carita Pantun biasanya terdiri dari bagian; Rajah pembuka, isi dan rajah penutup. Sedangkan contoh Carita Pantun yang terkenal adalah : 1) Lutung Kasarung, 2) Ciung Wanara, 3) Mundinglaya Dikusumah.

Dongeng

Seperti hanya di daerah lain, di Daerah Sunda ada bentuk karya sastra yang disebut dongeng. Dongeng adalah jenis ceritra yang umumnya berbentuk pendek. Ciri yang menonjong dari karya dongeng adalah adanya ceritra yang mustahil terjadi, baik darijalan ceitranya, tokohnya maupun tempat dan waktu terjadinya ceritra. Dilihat dari bentuknya, dongeng termasuk jenis karya sastra Prosa (ugeran) walaupun ada kalanya dongeng juga mengandung bentuk karya sastra puisi, yang biasa disebut kawih.

Kalau dilihat isinya, dongeng dapat dibagi jadi beberapa bagian :

  • Dongeng yang menceritakan tentang kisah, ceritra dan sejarah seseorang, misalnya para raja, tokoh, nabi, wali, serta manusia biasa. Contoh Dongeng “Prabu Siliwangi”, “Kean Santang”, “Si Kabayan”, dll. (Disebut Dongeng Farabel)
  • Dongeng yang menceritakan kehidupan binatang, seperti dongeng: “Kuya Monyet”, “Peucang”, dll. (Disebut dongeng Fabel)
  • Dongeng yang menceritakan asal-usul satu tempat, benda, gunung, sungai. Contohnya: dongeng “Sasakala Gunung Tangkuban Parahu”, “Asal Mula Nagara Baduy”, dll. (Disebut dongeng Sasakala/Legenda).
  • Dongeng yang menceritakan mahluk gaib, hantu, siluman, dll. (Disebut dongeng Mite).

Mantra

Mantra adalah salah-satu bentuk karya sastra Sunda lama yang berbentuk puisi.

Puisi mantra dahulu dianggap memiliki kekuatan gaib. Diucapkan untuk memenuhi suatu tujuan tertentu. Jenis-jenis mantra diantaranya : asihan, jangjawokan, ajian, singlar, rajah dan jampe.

Sisindiran

Sisindiran adalah bentuk karya sastra Sunda yang berbentuk puisi (berupa bait dan baris). Dalam sastra Indonesia, sisindiran sanma dengan pantun. Yakni puisi yang terdiri dari bagian sampiran/cangkang, dan bagian isi/eusi. Ada dua jenis sisindiran, yakni sisindiran Paparikan dan sisindiran Rarakitan.

Bedanya, dalam sisindiran paparikan hanya ada persamaan bunyi, contoh:

Meuncit meri dina rakit

Boboko wadah bakatul

Lain nyeri ku panyakit

Kabogoh direbut batur.

Sedangkan dalam sisindiran rarakitan, ada bagian cangkang/sampiran, diulang di bagian isi/eusi, contoh :

Sok hayang nyaba ka Bandung

Hayang nyaho nanjakna

Sok hayang nanya nu pundung

Hayang nyaho nyentakna

Sastra (Sunda) Modern

Carita Pondok/Cerita Pendek

Carita Pondok atau Carpon adalah salah-satu bentuk karya sastra Sunda modern yang ditulis dalam bentuk prosa. Cerita pendek termasuk bentuk karya sastra moderen, karena mulai die kenal dalam sastra Sunda sekitar tahun 1929. Carita Pondok ditulis dan disebarluaskan melalui media buku, koran dan majalah hingga saat ini. Kumpulan Carita Pondok pertama dalam sastra Sunda, diterbitkan tahun 1930, yang berjudul “Dogdog Pangrewong” Karangan GS, sedangkan kumpulan cerpen dalam sastra Indonesia baru terbit tahun 1936, yaitu “Teman Duduk” karya Muh. Kasim.

Hingga saat ini carpon dalam sastra Sunda masih terus ditulis oleh para sastrawan Sunda. Dimuat dalam bentuk buku, dimuat dalam koran, majalah, bahkan media online (internet).

Sajak

Sajak dulu disebut puisi bebas, karena sajak memang karya sastra yang ditulisdalam bentuk puisi (bait dan baris), yang tidak memiliki kaidah jumlah bait, baris serta persamaan bunyi. Sajak adalah puisi yang ditulis secara bebas.

Seperti juga carpon, sajak ditulis dan disebar-luaskan oleh para penyair Sunda hingga saat ini. Dimuat dalam bentuk buku, dimuat di majalah koran bahkan media online.

Novel

Novel adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk prosa yang panjang. Jalan ceritanya banyak bagian-bagiannya. Begitu pula dengan tokoh yang diceritrakannya. Novel diterbitkan dalam bentuk buku.

Dalam sejarah novel Sunda sudah ditulis dan dibukukan sejak tahun 1914. Novel pertama dalam sastra Sunda; “Baruang Kanu Ngarora/Racun Untuk Kaum Muda”, karangan DK. Ardiwinata diterbitkan tahun 1914, enam tahun lebih dahulu dibandingkan dengan novel dalam sastra Indoensia, yaitu “Azab Dan Sengsara”  karangan Merari Siregar yang baru terbit pada tahun 1920.

Novel dalam sastra Sunda terus berkembang dan ditulis serta diterbitkan hingga saat ini. 

Sumber: https://www.google.com/amp/s/nuraisyahaini.wordpress.com/2016/10/15/pembelajaran-sastra-sunda/amp/ 

https://www.google.com/search?q=jenis+jenis+sastra+sunda&safe=strict&client=ms-android-samsung&source=android-browser&prmd=ivsn&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjn24TJuqfnAhXCYysKHckID5AQ_AUoAXoECA0QAQ&biw=360&bih=520#imgrc=b5n9GK0y2uPkUM

Monday, January 27, 2020

Virus Corona

Apa Itu Virus Corona nCoV yang Mematikan & Gegerkan Dunia?
Apa Itu Virus Corona nCoV yang Mematikan & Gegerkan Dunia?
Foto: Infografis/Mengenal Virus Corona dan Cara Mencegahnya/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus baru yang disebut corona virus telah membuat geger warga dunia. Sebab, selain dapat menyebar dengan sangat cepat, virus itu juga telah menyebabkan kematian pada banyak orang di beberapa negara dunia, utamanya di China.

Pada Kamis (24/1/2020), pemerintah China mengatakan, virus yang pertama kali muncul dari daerah Wuhan ini telah memakan korban jiwa sebanyak 25 orang dan menjangkiti lebih dari 830 orang sejak pertama kali muncul akhir tahun lalu.

Lalu, apa sebenarnya corona virus dan dari manakah sumbernya?

Laporan pemerintah China menyatakan, virus corona mulai mewabah di Wuhan, China, pada Desember lalu. Para pejabat negara mengatakan virus corona mungkin berasal dari hewan liar yang dijual di Pasar Makanan Laut Huanan (Huanan Seafood Market) yang terletak di pusat kota Wuhan.

Apalagi sejumlah penderita awal yang terjangkit virus Novel 201 Corona virus (2019-nCoV) itu adalah karyawan pasar makanan tersebut.

"Pihak berwenang percaya virus itu kemungkinan berasal dari binatang buas di pasar makanan laut meskipun sumber pastinya masih belum ditentukan." kata Dr Gao Fu, direktur pusat pengendalian dan pencegahan penyakit China, sebagaimana dilansir dari The Straits Times, Kamis (23/1/2020).

Vendor pasar makanan dan media China melaporkan, Pasar Makanan Laut Huanan menjual berbagai jenis makanan unik. Mulai dari anak serigala, rubah hidup, buaya, salamander raksasa, ular, tikus, burung merak, landak, daging unta hingga musang.

Berbagai binatang yang dijual di pasar itu merupakan spesies yang terkait dengan pandemi sebelumnya, yakni Server Acute Resporatory Syndrome (SARS).

Menurut peneliti, Virus corona merupakan virus yang kerap menginfeksi hewan. Namun, virus itu lambat laun dapat berevolusi dan menyebar ke manusia. Virus Corona juga disebut mirip dengan SARS yang mewabah di seluruh dunia pada 2002-2003 itu.

Virus SARS pertama muncul di China pada November 2002. Pada Juli 2003 ditemukan 8.000 kasus virus ini dan 774 orang yang meninggal. Wabah ini telah menyebar ke negara lain di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa dan Asia.

Namun, menurut profesor penyakit menular dan kesehatan global di University of Oxford, Peter Horby, virus corona lebih ringan daripada SARS. Virus itu membutuhkan waktu lama untuk berkembang dari gejala awal.

Apa saja gejala yang ditimbulkan virus corona?

Virus corona bisa membuat orang sakit saluran pernapasan bagian atas dengan tingkat ringan hingga sedang, mirip dengan flu biasa. Gejala virus corona lainnya termasuk pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan demam. Semua itu dapat berlangsung selama beberapa hari.

Bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya orang tua dan anak-anak, ada kemungkinan virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih serius seperti pneumonia atau bronkitis. Bahkan, bisa menyebar menjadi pneumonia dan mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.


Meski demikian, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), mengatakan virus ini belum bersifat darurat. Sehingga tidak perlu dikategorikan sebagai darurat global, seperti virus SARS.

Ini negara-negara yang sudah terjangkit virus corona



Dari China, virus ini tercatat telah menyebar tak hanya ke wilayah otonomi seperti Hong Kong dan Makau, tapi juga ke beberapa negara sejauh ini. Termasuk Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), Singapura hingga Thailand.



Berikut rinciannya:



China: 830 kasus, 25 kematian

Jepang: dua orang, yaitu seorang turis asal China dan seorang warga yang baru pulang dari Wuhan

Hong Kong: sekitar 1300 warga diperkirakan sudah terinfeksi

Korea Selatan: dua orang yang baru kembali dari Wuhan

Amerika Serikat: seorang pria berusia 30 tahun yang berdomisili di Seattle

Makau: dua kasus, salah satunya adalah seorang wanita berusia 52 tahun yang baru saja tiba dari Wuhan

Singapura: satu orang turis asal China yang baru tiba di Singapura

Taiwan: seorang wanita asli Taiwan terjangkit setelah kembali dari liburan di Wuhan

Thailand: dua turis asal China

Vietnam: Seorang pria China yang tinggal di Ho Chi Min terinfeksi dari ayahnya yang melakukan perjalanan ke Vietnam 13 Januari lalu, dari kota Wuhan.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20200124125555-4-132444/apa-itu-virus-corona-ncov-yang-mematikan-gegerkan-dunia 

Wednesday, January 22, 2020

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim

Adapun beberapa keutamaan bagi umat muslim yang menyantuni anak yatim, di antaranya:

  1. Berada di Samping Rasulullah di Surga

    anak yatimSeorang muslim yang ingin dekat dengan Rasulullah saw. di surga hendaklah menyantuni anak yatim. Kedekatan antara orang yang menyantuni anak yatim dan Rasulullah di surga diibaratkan seperti jari telunjuk dengan jari tengah. Rasulullah saw. bersabda, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy: 5304).

  1. Dapat Melunakkan Kerasnya Hati Manusia

    Keutamaan Menyantuni Anak YatimMenyantuni dan mengasihi anak yatim juga dapat melembutkan hati seorang muslim. Kasih sayang yang ia berikan kepada anak yatim akan melunturkan sifat-sifat buruk seperti kikir, dusta, iri, dan dengki. Tidak hanya itu, Allah juga menjamin segala kebutuhan hidup seorang muslim yang mengasihi anak yatim, sebab secara tidak langsung ia telah menjadi figur orang tua anak-anak tersebut. Oleh sebab itu, orang yang mengasihi anak yatim tidak akan kekurangan materi karena melalui dirinya Allah limpahkan pula rezeki untuk orang-orang yang membutuhkan.

  2. Memperoleh Perlindungan dari Allah di Hari Kiamat

    Keutamaan Menyantuni Anak YatimAllah mencintai hamba-Nya yang bermurah hati kepada anak yatim. Rasulullah saw. pernah berkata bahwa Allah tidak akan mengazab orang yang mengasihi, berlaku ramah, serta bertutur kata manis kepada anak yatim. Seorang muslim yang menyantuni anak yatim akan memperoleh jaminan perlindungan di hari kiamat kelak. Perbuatan baiknya selama di dunia akan menjauhkannya dari siksa dan api neraka.

  1. Menyucikan Jiwa

    Keutamaan Menyantuni Anak YatimSelama hidup di dunia, tidak bisa dmungkiri jiwa manusia sering kali terkotori dengan sifat tercela, misalnya terlalu berlebihan dalam mencintai dunia sehingga menimbulkan sifat kikir dan enggan berbagi dengan sesama. Allah sangat membenci manusia yang menimbun harta dan membiarkan sesamanya dalam kemelaratan. Oleh karena itu, seorang muslim hendaknya berbagi dengan anak yatim agar jiwanya bersih dari keserakahan. Menyantuni anak yatim akan membuat orang menjadi rendah hati dan mulia, baik di mata manusia maupun Allah.

  2. Memperbaiki Urusan Akhirat dan Dunia

    Keutamaan Menyantuni Anak YatimSeorang muslim yang mengasihi siapa saja yang ada di bumi niscaya akan dikasihi oleh yang di langit. Allah menjanjikan kehidupan yang layak, baik di dunia maupun di akhirat bagi siapa saja yang mengasihi sesamanya selama hidup. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berbagi dengan sesama karena Allah tidak akan pernah membiarkan hamba-Nya yang baik terjebak dalam kesusahan.

Itulah beberapa keutamaan seseorang yang menyantuni anak yatim. Menyantuni dan mengasihi anak yatim adalah salah satu perbuatan yang sangat dicintai Allah Swt. Barang siapa yang berbuat baik dan menyisihkan hartanya untuk anak yatim, Allah akan memuliakan dirinya selama hidup di dunia, serta memberikan tempat terbaik untuknya di akhirat nanti.


Sumber: https://blog.kitabisa.com/keutamaan-menyantuni-anak-yatim/ 

Tuesday, January 21, 2020

Haiku atau Hokku

Haiku 

Haiku atau hokku adalah puisi pendek dari Jepang yang muncul di akhir zaman Muromachi, namun berkembang ketika memasuki zaman kinsei (disebut juga sebagai zaman Pra Modern). Zaman ini dimulai pada tahun 1602 yakni, sejak shogun Tokugawa leyasu sebagai pemegang tampuk pemerintahan memindahkan pusat pemerintahan ke Edo. Pelopor haiku adalah Matsuo Basho (1644-1694), Onitsura (1661-1738), Yosa Buson (1716-1783), Kobayashi Issa (1763-1827) dan lain-lain.

Puisi pendek yang bernama haiku ini terdiri tiga baris menggunakan pola 5-7-5, yaitu: pada baris pertama 5 suku kata, baris kedua 7 suku kata dan baris ketiga 5 suku kata, semua baris itu berjumlah 17 suku kata. Haiku ini merupakan haiku klasik, karena ketat dengan ketentuan yang ada pada zaman itu. Haiku klasik ini tidak mengenal judul. Di dalam Haiku harus mengandung kigo yaitu penanda musim/waktu dan kireji adalah kalimat penyimpul atau pemotong (kiru, kireji) di baris terakhir yang berfungsi mendefinisikan hubungan kedua ide yang terdapat pada dua baris di atasnya. Kireji merupakan penyempurna dari haiku tersebut. 

Dalam perkembangannya, orang Jepang sendiri tidak merasa puas dengan haiku klasik, karena bahasa dan isi yang terkandung dalam haiku tidak lagi sesuai dengan pesatnya perkembangan zaman. Banyak orang tidak lagi mengikuti haiku klasik. Mereka menganggap bahwa haiku klasik yang punya aturan baku, terkesan kaku dan palsu. Mereka memilih dan mengikuti aliran Masaoka Shiki (1867-1902) yang merupakan seorang pembaharu yang merevolosionerkan haiku Jepang menjadi haiku modern.

Haiku  mulai tersebar di seluruh dunia setelah berakhirnya Perang Dunia Ke-2 yaikni pada awal abad ke 20. Dalam tahun 1905, sebuah antologi haiku dalam bahasa Prancis telah terbit. Setelah itu, haiku terus berkembang ke negara Eropa yang lain. Akhirnya ke Amerika Serikat, Brazil dan tempat-tempat lain, di negeri-negeri Amerika Latin.

Haiku tradisional di Jepang ditulis dengan huruf kanji, dalam satu baris tegak lurus memanjang. Dalam hitungan 17 mora yaitu semacam suku kata. Tentu, mora ini tidak harus sama dengan suku kata dalam bahasa Inggris atau suku kata dalam bahasa Indonesia, karena struktur gramatika yang berbeda.

Haiku serupa dengan puisi mini, puisi alit dan puisi pendek lainnya. Hanya bedanya haiku mempunyai ketentuan terdiri dari tiga baris, berpola 5-7-5, berjumlah 17 suku kata. Ada mengandung kigo dan kireji.

Karena di Jepang ditulis dalam huruf kanji dan struktur gramatikanya tentu di Indonesia sesuai dengan huruf dan gramatikal Indonesia. Perkembangan haiku di Jepang begitu pesat, demikian juga di negara-negara di dunia tidak luput di Indonesia.

Haiku Indonesia tentu saja haiku yang berjiwa Indonesia, dengan kata lain haiku Indonesia, memiliki rasa bahasa keindonesiaan dan beragam kebudayaan. Haiku Indonesia memotret suasana, situasi, peristiwa dan lain-lain, menuangkan berupa sensasi pikiran, kias, daya imaji, metafora, kekuatan diksi dan tidak harus membentuk kalimat di antara barisnya (Indradi, 2016:v).

contoh puisi haiku karya Arsyad Indradi, seperti berikut.

/1/
Bantal syahadat
Berselimut salawat
Malam ma’rifat

(Indradi, 2016:1)

/2/
Selimut malam
Kau beri aku mimpi
Digigit ular

/3/
Di hari ibu
Aku mencari ibu
Ibu Pertiwi

/4/
Jalan pematang
Anak anak bernyanyi
Masuk sekolah

/5/
Jembatan gantung
Khas tanah Banjar, putus
Di goyang zaman

/6/
Sepasang bule
Memeluk sinar pagi
Di pantai Kute

/7/
Malam yang kusut
Kepulan asap rokok
Jernih pikiran

/8/
Di malam itu
Kopi pahit darimu
Terasa manis

/9/
Apa di cari
Akibat peperangan
Dunia kelam

/10/
Untaian terakhir
Dalam buku harian
Ke rahim fajar

/11/
Kucing berlari
Masuk ke dalam rumah
Langit kelabu

Daftar Rujukan

Indradi, Arsyad. 2016. Tirai Hujan 1500 Haiku Indonesia. Banjarmasin: Pustaka Banua.

Sumber : https://www.jeffririanhermawan.com/2019/08/apa-itu-puisi-haiku-beserta-contohnya.html?m=1 

Monday, January 20, 2020

Karya Ilmiah

Karya Ilmiah 

Karya ilmiah (bahasa Inggrisscientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil dari penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah, seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang sarjana, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalahlaporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Tujuan

  • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
  • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian dengan benar dan teratur.

Manfaat

Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:

  • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
  • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
  • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
  • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
  • Memperoleh kepuasan intelektual;
  • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
  • Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

Sistematika penulisan

Sampul

  • Halaman judul.
  • Halaman pengesahan.
  • Abstraksi.
  • Kata pengantar.
  • Daftar isi.
  • Ringkasan isi.

Pendahuluan

  • Latar belakang masalah.
  • Perumusan masalah.
  • Pembahasan/pembatasan masalah.
  • Tujuan penelitian.
  • Manfaat penelitian.
  • Metode penelitian.

Pembahasan

  • Pembahasan teori.
  • Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan.
  • Pengajuan hipotesis.

Metodologi penelitian

  • Waktu dan tempat penelitian.
  • Metode dan rancangan penelitian.
  • Populasi dan sampel.
  • Instrumen penelitian.
  • Pengumpulan data dan analisis data.

Hasil penelitian

  • Jabaran varibel penelitian.
  • Hasil penelitian.
  • Pengajuan hipotesis.
  • Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.

Penutup

  • Kesimpulan.
  • Saran.
  • Pembahasan.

Bagian penunjang

  • Daftar pustaka.
  • Daftar tabel.
  • Lampiran-lampiran antara lain instrumen penelitian.
Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah 

Wednesday, January 15, 2020

Menggapai Ridha Allah Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

Menggapai Ridha Allah Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

MENGGAPAI RIDHA ALLAH DENGAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas


Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah berkeluarga. Namun sangat disayangkan, betapa banyak orang yang sudah berkeluarga lalu mereka meninggalkan kewajiban ini. Mengingat pentingnya masalah berbakti kepada kedua orang tua, maka masalah ini perlu dikaji secara khusus.

Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.

Seperti tersurat dalam surat al-Israa’ ayat 23-24, Allah Ta’ala berfirman:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” [Al-Israa’ : 23-24]

Perintah birrul walidain juga tercantum dalam surat an-Nisaa’ ayat 36:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

“Dan beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil [1], dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” [An-Nisaa’ : 36]

Dalam surat al-‘Ankabuut ayat 8, tercantum larangan mematuhi orang tua yang kafir jika mereka mengajak kepada kekafiran:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۖ وَإِنْ جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۚ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” [Al-‘Ankabuut (29): 8] Lihat juga surat Luqman ayat 14-15.

ANJURAN BERBUAT KEPADA KEDUA ORANG TUA BAIK DAN LARANGAN DURHAKA KEPADA KEDUANYA
Yang dimaksud ihsan dalam pembahasan ini adalah berbakti kepada kedua orang tua, yaitu menyampaikan setiap kebaikan kepada keduanya semampu kita dan bila memungkinkan mencegah gangguan kepada keduanya. Menurut Ibnu ‘Athiyah, kita juga wajib mentaati keduanya dalam hal-hal yang mubah (yang diperbolehkan syari’at), dan harus mengikuti apa-apa yang diperintahkan keduanya dan menjauhi apa-apa yang dilarang (selama tidak melanggar batasan-batasan Allah ‘Azza wa Jalla).

Sedangkan ‘uququl walidain adalah gangguan yang ditimbulkan seorang anak terhadap keduanya, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Contoh gangguan berupa perkataan, yaitu mengucapkan “ah” atau “cis”, berkata dengan kalimat yang keras atau menyakitkan hati, menggertak, mencaci maki dan lain-lain. Sedangkan yang berupa perbuatan adalah berlaku kasar, seperti memukul dengan tangan atau kaki bila orang tua menginginkan sesuatu atau menyuruh untuk memenuhi keinginannya, membenci, tidak mempedulikan, tidak bersilaturrahim, atau tidak memberi nafkah kepada kedua orang tuanya yang miskin.

KEUTAMAAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN PAHALANYA
1. Merupakan Amal Yang Paling Utama
‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata.

سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: اَلصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا، قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: بِرُّالْوَالِدَيْنِ، قَالَ: قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ؟ قَالَ: الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

“Aku bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang paling utama?’ Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya).’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab, ‘Jihad di jalan Allah’ [2]

2. Ridha Allah Bergantung Kepada Ridha Orang Tua
Sesuai hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, disebutkan:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ، وَسُخْطُ الرَّبِّ فِي سُخْطِ الْوَالِدِ

“Darii ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua” [3]

3. Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami
Yaitu, dengan cara bertawassul dengan amal shalih tersebut. Dalilnya adalah hadits riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya.

Haditsnya sebagai berikut:

انْطَلَقَ ثَلاَثَةُ رَهْطٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَتَّى أَوَوُا الْمَبِيْتَ إِلَى غَارٍ فَدَخَلُوْهُ، فَانْحَدَرَتْ صَخْرَةٌ مِنَ الْجَبَلِ فَسَدَّتْ عَلَيْهَا الْغَارَ. فَقَالُوْا : إِنَّهُ لاَيُنْجِيْكُمْ مِنْ هَذِهِ الصَّخْرَةِ إِلاَّ أَنْ تَدْعُوْا اللهَ بِصَالِحِ أَعْمَالِكُمْ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ: اَللَّهُمَّ كَانَ لِي أَبَوَانِ شَيْخَانِ كَبِيْرَانِ وَكُنْتُ أَغْبِقُ قَبْلَ هُمَا أَهْلاً وَ لاَ مَالاً، فَنَأَى بِي فِي طَلَبِ شَيْئٍ يَوْمًا فَلَمْ أُرِحْ عَلَيْهِمَا حَتَّى نَامَ فَحَلَبْتُ لَهُمَا غَبُوْقَهُمَا فَوَجَدْتُهُمَا نَائِمَيْنِ. فَكَرِهْتُ أَنْ أَغْبِقَ قَبْلَهُمَا أَهْلاً أَوْمَالاً، فَلَبِثْتُ وَالْقَدَحُ عَلَى يَدَيَّ أَنْتَظِرُ اسْتِيقَاظَهُمَا حَتَّى بَرَقَ الْفَجْرُ فَاسْتَيْقَظَا فَشَرِبَا غَبُوقَهُمَا. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَفَرِّجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فِيْهِ مِنْ هَذِه الصَّخْرَةِ، فَانْفَرَجَتْ شَيْئًا

“ …Pada suatu hari tiga orang dari ummat sebelum kalian sedang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi mulut gua. Sebagian mereka berkata kepada yang lain: ‘Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan.’ Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawassul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu di antara mereka berkata: ‘Ya Allah, sesung-guhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai isteri dan anak-anak yang masih kecil. Aku menggembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang sudah larut malam dan aku dapati orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-anakku. Ya Allah, seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah mulut gua ini.’ Maka batu yang menutupi pintu gua itu pun bergeser sedikit..”[4]

4. Akan Diluaskan Rizki Dan Dipanjangkan Umur
Sesuai sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan di-panjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyam-bung silaturrahimnya.” [5]

Dalam silaturahmi, yang harus didahulukan adalah silaturahmi kepada orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak di antara saudara-saudara kita yang sering berkunjung kepada teman-temannya, tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang, bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil, dia selalu bersama orang tuanya. Sesulit apa pun harus tetap diusahakan untuk bersilaturahmi kepada kedua orang tua, karena dekat kepada keduanya -insya Allah- akan dimudahkan rizki dan dipanjangkan umurnya.

5. Akan Dimasukkan Ke Surga Oleh Allah ‘Azza wa Jalla
Berbuat baik kepada orang tua dan taat kepada keduanya dalam kebaikan merupakan jalan menuju Surga. Sedangkan durhaka kepada orang tua akan mengakibatkan seorang anak tidak masuk Surga. Dan di antara dosa-dosa yang Allah ‘Azza wa Jalla segerakan adzabnya di dunia adalah berbuat zhalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya, Allah akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla dan akan dimasukkan ke Surga.

BENTUK-BENTUK DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA
1. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan atau pun perbuatan yang mem-buat orang tua sedih atau sakit hati.
2. Berkata “ah” atau “cis” dan tidak memenuhi pang-gilan orang tua.
3. Membentak atau menghardik orang tua.
4. Bakhil atau kikir, tidak mengurus orang tuanya, bahkan lebih mementingkan yang lain daripada mengurus orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan.
5. Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua, mengatakan bodoh, “kolot”, dan lain-lain.
6. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua dan lemah. Tetapi, jika si ibu melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri, maka tidaklah mengapa, dan karena itu seorang anak harus berterima kasih dan membantu orang tua.
7. Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua.
8. Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah, misalnya alat musik, mengisap rokok, dan lain-lain.
9. Lebih mentaati isteri daripada kedua orang tua. Bahkan ada sebagian orang yang tega mengusir ibunya demi menuruti kemauan isterinya.
Nas-alullaahas salaamah wal ‘aafiyah
10. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.

BENTUK-BENTUK BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
1. Bergaul bersama keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa memberi kegembiraan kepada seseorang mukmin termasuk shadaqah, lebih utama lagi kalau memberi kegembiraan kepada orang tua kita

2. Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan adab ber-bicara antara kepada kedua orang tua dengan ke-pada anak, teman atau dengan yang lain. Berbicara dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua.

3. Tawadhu’ (rendah hati). Tidak boleh kibr (sombong) apabila sudah meraih sukses atau memenuhi jabatan di dunia, karena sewaktu lahir, kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan, kita diberi makan, minum, dan pakaian oleh orang tua.

4. Memberi infaq (shadaqah) kepada kedua orang tua, karena pada hakikatnya semua harta kita adalah milik orang tua. Oleh karena itu berikanlah harta itu kepada kedua orang tua, baik ketika mereka minta ataupun tidak.

5 . Mendo’akan kedua orang tua. Di antaranya dengan do’a berikut:

رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا

“Wahai Rabb-ku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sewaktu kecil.”

Seandainya orang tua masih berbuat syirik serta bid’ah, kita tetap harus berlaku lemah lembut kepada keduanya, dengan harapan agar keduanya kembali kepada Tauhid dan Sunnah. Bagaimana pun, syirik dan bid’ah adalah sebesar-besar kemungkaran, maka kita harus mencegahnya semampu kita dengan dasar ilmu, lemah lembut dan kesabaran. Sambil terus berdo’a siang dan malam agar orang tua kita diberi petunjuk ke jalan yang benar.

APABILA KEDUA ORANG TUA TELAH MENINGGAL
Maka yang harus kita lakukan adalah:
1. Meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan taubat nashuha (jujur) bila kita pernah berbuat durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup.
2. Menshalatkannya dan mengantarkan jenazahnya ke kubur.
3. Selalu memintakan ampunan untuk keduanya.
4. Membayarkan hutang-hutangnya.
5. Melaksanakan wasiat sesuai dengan syari’at.
6. Menyambung silaturrahim kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya.

Semoga dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam tersebut, kita dimudahkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Aamiin.

Sumber: https://almanhaj.or.id/989-menggapai-ridha-allah-dengan-berbakti-kepada-orang-tua.html

https://www.google.com/search?q=membahagiakan+orang+tua+dalam+islam&safe=strict&client=ms-android-samsung&hl=jv&authuser=0&prmd=ivsn&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=2ahUKEwjPvaeT4YbnAhVFbysKHREzC4EQ_AUoAXoECA8QAQ&biw=360&bih=520&dpr=2#imgrc=RezTOjaoEjizRM

Tuesday, January 14, 2020

International Standard Serial Number - ISSN

International Standard Serial Number - ISSN

International Standard Serial Number - ISSN(Nomor Seri Standar Internasional) adalah sebuah nomor unik yang digunakan untuk identifikasi publikasi berkala media cetak ataupun elektronik. Nomor identifikasi ini sejenis dengan ISBN yang diperuntukkan bagi buku.


Penerbit ISSN di Indonesia

Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah(PDII) LIPI adalah penerbit ISSN National Center untuk Indonesia, serta memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan pemantauan atas seluruh publikasi terbitan berkala yang diterbitkan di Indonesia. Sebagai bagian dari tanggung-jawab tersebut, PDII menerbitkan ISSN yang merupakan tanda pengenal unik setiap terbitan berkala yang berlaku global.

ISSN diberikan oleh [ISDS] (International Serial Data System) yang berkedudukan di Paris, Prancis. ISSN diadopsi sebagai implementasi ISO-3297 pada tahun 1975 oleh Subkomite no. 9 dari Komite Teknik no. 46 dari ISO (TC 46/SC 9)[1]. ISDS mendelegasikan pemberian ISSN baik secara regional maupun nasional. Untuk regional Asia dipusatkan di Thai National Library, Bangkok, Thailand. PDII LIPI merupakan satu-satunya ISSN National Centreuntuk Indonesia.

Terhitung sejak 1 April 2008, seluruh proses pendaftaran sampai penerbitan ISSN di Indonesia sudah dilakukan secara elektronik penuh melalui situs ISSN Online yang dikelola PDII LIPI. Dengan sistem ini pengelolaan ISSN lebih mudah, murah dan transparan. Lebih dari itu sistem ini memberi fasilitas tambahan berupa barcode generatoronline yang bisa dipakai untuk membuat kodebar ISSN tanpa perlu memiliki perangkat lunak yang berharga cukup mahal. Fasilitas ini merupakan yang pertama di dunia yang diintegrasikan dengan pengelolaan ISSN.

Nomor ISSN dan kodebar

Sama dengan ISBN, kodebar untuk ISSN memakai EAN-13 yang terdiri dari 13 digit. Tetapi nomor ISSN terdiri dari kombinasi 8 angka dan huruf X. Tetapi nomor unik sebagai identifikasi ISSN hanyalah 7 angka pertama, sedangkan angka / huruf X terakhir adalah karakter cek ISSN.

Sedangkan kodebar ISSN memakai standar EAN-13 yang terdiri dari kombinasi 13 angka dan huruf X, ditandai dengan 3 angka pertama 977 diikuti oleh 7 angka pertama nomor ISSN, 2 angka tambahan untuk kode penerbitan dan 1 karakter cek EAN-13.

Cara memahami nomor ISSN serta kodebarnya bisa dibaca di halaman manual di ISSN Online[2].

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Serial_Number 

Monday, January 13, 2020

International Standard Book Number, atau ISBN

ISBN 


International

Standard Book Number, atau ISBN (arti harfiah Bahasa Indonesia: Nomor Buku Standar Internasional), adalah pengindentikasi unik untuk buku-buku yang digunakan secara komersial. Sistem ISBN diciptakan di Britania Raya pada tahun 1966oleh seorang pedagang buku dan alat-alat tulis W H Smith dan mulanya disebut Standard Book Numbering atau SBN (digunakan hingga tahun 1974). Sistem ini diadopsi sebagai standar internasional ISO 2108 tahun 1970. Pengidentikasi serupa, International Standard Serial Number (ISSN), digunakan untuk publikasi periodik seperti majalah.

ISBN diperuntukkan bagi penerbitan buku. Nomor ISBN tidak bisa dipergunakan secara sembarangan, diatur oleh sebuah lembaga internasional yang berkedudukan di Berlin, Jerman. Untuk memperolehnya bisa menghubungi perwakilan lembaga ISBN di tiap negara yang telah ditunjuk oleh lembaga internasional ISBN. Perwakilan lembaga internasional ISBN di Indonesia adalah Perpustakaan Nasional RI sejak ditunjuknya lembaga tersebut menjadi badan nasional ISBN untuk wilayah negara kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1986. Kesepakatan bersama (Memorandum of Understanding/MoU) antara Internasional ISBN Agency dengan Perpustakaan Nasional RI untuk urusan ISBN ditandatangani pada tanggal 31 Maret 2005.[1]

Penerbit yang ingin mengajukan permohonan ISBN harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu:

  1. Mengisi formulir surat pernyataan untuk penerbit baru yang belum pernah bergabung dalam keanggotaan ISBN;
  2. Menunjukkan bukti legalitas penerbit (akta notaris, surat keputusan, akta kesepakatan, atau surat-surat resmi yang dapat dipertanggungjawabkan;
  3. Membuat surat permohonan di atas kop surat resmi penerbit atau badan yang bertanggung jawab;
  4. Melampirkan halaman judul, halaman balik halaman judul, daftar isi, dan kata pengantar

Permohonan dapat disampaikan melalui jasa pos, faksimili, email, online, atau datang langsung ke Perpustakaan Nasional dan tidak dikenakan biaya.

ISBN terdiri dari 10 digit nomor dengan urutan penulisan adalah kode negara-kode penerbit-kode buku-no identifikasi. Namun, mulai Januari 2007 penulisan ISBN mengalami perubahan mengikuti pola EAN, yaitu 13 digit nomor. Perbedaannya hanya terletak pada tiga digit nomor pertama ditambah 978. Jadi, penulisan ISBN 13 digit adalah 978-kode negara-kode penerbit-kode buku-no identifikasi.

Awalan ISBN untuk negara Indonesia adalah 979 dan 602. Contoh pola ISBN untuk buku-buku di Indonesia:

978-979-penerbit-kode buku-no identifikasi

978-602-penerbit-kode buku-no identifikasi

979-979-penerbit-kode buku-no identifikasi

979-602-penerbit-kode buku-no identifikasi

Catatan: 2 pola akhir belum digunakan dan akan digunakan apabila prefiks 978 sudah penuh. Hal ini berlaku untuk semua negara di mana prefiks awal 979 menggantikan penempatan prefiks 978.

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Number

Wednesday, January 8, 2020

Definisi Iman

Definisi Iman

Iman (bahasa Arabالإيمان) secara etimologis berarti 'percaya'.

Pandangan Islam

Perkataan iman yang berarti 'membenarkan' itu disebutkan dalam al-Quran, di antaranya dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: "Dia (Muhammad) itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para orang yang beriman." Iman itu ditujukan kepada Allah, kitab kitab dan Rasul. Iman itu ada dua jenis: Iman Hak dan Iman Batil.

Definisi Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang - orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip. Atau juga pandangan dan sikap hidup.

Para imam dan ulama telah mendefinisikan istilah iman ini, antara lain, seperti diucapkan oleh Imam Ali bin Abi Talib: "Iman itu ucapan dengan lidah dan kepercayaan yang benar dengan hati dan perbuatan dengan anggota." Aisyah r.a. berkata: "Iman kepada Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota." Imam al-Ghazali menguraikan makna iman: "Pengakuan dengan lidah (lisan) membenarkan pengakuan itu dengan hati dan mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota)."

Tingkatan iman

Dalam Islam dikenal beberapa tingkatan seseorang dalam keyakinan beragama, diantaranya adalah:

  • Muslim: orang mengaku islam, kadar keimanannya termasuk yang terendah, sebatas pengakuan Allah sebagai tuhanyang esa, belum ada bedanya dengan iblis yang juga meyakini bahwa Allah adalah maha esa,
  • Mu'min: orang beriman, yang mengkaji syariat Islam sehingga meningkat wawasan keislamannya,
  • Muhsin: orang yang memperbaiki segala perbuatannya agar menjadi lebih baik,
  • Mukhlis: orang yang ikhlas dalam beribadah, hidupnya hanya untuk mengabdikan kepada Allah,
  • Muttaqin: orang yang bertakwa, tingkatan ini adalah yang tertinggi di antara tingkatan lainnya.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Iman 
https://www.google.com/search?q=definisi+iman&tbm=isch&ved=2ahUKEwicz7XIlPXmAhVr5jgGHbrJDVAQ2-cCegQIABAB&oq=definisi&gs_l=mobile-gws-wiz-img.1.0.0i67j0l4.7014.9433..10306...0.0..0.338.1425.2j3j2j1......0....1.......100..41j41i67j41i13j0i131.GAnptYX-_sQ&ei=NGYWXpzlOevM4-EPupO3gAU&bih=520&biw=360&client=ms-android-samsung&prmd=isvn&safe=strict#imgrc=9cKAMR2MEUx4MM

Tuesday, January 7, 2020

Sejarah dan Visi Misi BNPB

Sejarah dan Visi Misi BNPB

Sejarah Lembaga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terbentuk tidak terlepas dari perkembangan penanggulangan bencana pada masa kemerdekaan hingga bencana alam berupa gempa bumi dahsyat di Samudera Hindia pada abad 20. Sementara itu, perkembangan tersebut sangat dipengaruhi pada konteks situasi, cakupan dan paradigma penanggulangan bencana.

Melihat kenyataan saat ini, berbagai bencana yang dilatarbelakangi kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis mendorong Indonesia untuk membangun visi untuk membangun ketangguhan bangsa dalam menghadapi bencana.

Wilayah Indonesia merupakan gugusan kepulauan terbesar di dunia. Wilayah yang juga terletak di antara benua Asia dan Australia dan Lautan Hindia dan Pasifik ini memiliki 17.508 pulau. Meskipun tersimpan kekayaan alam dan keindahan pulau-pulau yang luar biasa, bangsa Indonesia perlu menyadari bahwa wilayah nusantara ini memiliki 129 gunung api aktif, atau dikenal dengan ring of fire, serta terletak berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia?Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.

Ring of fire dan berada di pertemuan tiga lempeng tektonik menempatkan negara kepulauan ini berpotensi terhadap ancaman bencana alam. Di sisi lain, posisi Indonesia yang berada di wilayah tropis serta kondisi hidrologis memicu terjadinya bencana alam lainnya, seperti angin puting beliung, hujan ekstrim, banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Tidak hanya bencana alam sebagai ancaman, tetapi juga bencana non alam sering melanda tanah air seperti kebakaran hutan dan lahan, konflik sosial, maupun kegagalan teknologi.

Menghadapi ancaman bencana tersebut, Pemerintah Indonesia berperan penting dalam membangun sistem penanggulangan bencana di tanah air. Pembentukan lembaga merupakan salah satu bagian dari sistem yang telah berproses dari waktu ke waktu. Lembaga ini telah hadir sejak kemerdekaan dideklarasikan pada tahun 1945 dan perkembangan lembaga penyelenggara penanggulangan bencana dapat terbagi berdasarkan periode waktu sebagai berikut.

1945 - 1966

Pemerintah Indonesia membentuk Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP). Badan yang didirikan pada 20 Agustus 1945 ini berfokus pada kondisi situasi perang pasca kemerdekaan Indonesia. Badan ini bertugas untuk menolong para korban perang dan keluarga korban semasa perang kemerdekaan.

1966 - 1967

Pemerintah membentuk Badan Pertimbangan Penanggulangan Bencana Alam Pusat (BP2BAP) melalui Keputusan Presiden Nomor 256 Tahun 1966. Penanggung jawab untuk lembaga ini adalah Menteri Sosial. Aktivitas BP2BAP berperan pada penanggulangan tanggap darurat dan bantuan korban bencana. Melalui keputusan ini, paradigma penanggulangan bencana berkembang tidak hanya berfokus pada bencana yang disebabkan manusia tetapi juga bencana alam.

1967 - 1979

Frekuensi kejadian bencana alam terus meningkat. Penanganan bencana secara serius dan terkoordinasi sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, pada tahun 1967 Presidium Kabinet mengeluarkan Keputusan Nomor 14/U/KEP/I/1967 yang bertujuan untuk membentuk Tim Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam (TKP2BA).

1979 - 1990

Pada periode ini Tim Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam (TKP2BA) ditingkatkan menjadi Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam (Bakornas PBA) yang diketuai oleh Menkokesra dan dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 28 tahun 1979. Aktivitas manajemen bencana mencakup pada tahap pencegahan, penanganan darurat, dan rehabilitasi. Sebagai penjabaran operasional dari Keputusan Presiden tersebut, Menteri Dalam Negeri dengan instruksi Nomor 27 tahun 1979 membentuk Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Alam (Satkorlak PBA) untuk setiap provinsi.

1990 - 2000

Bencana tidak hanya disebabkan karena alam tetapi juga non alam serta sosial. Bencana non alam seperti kecelakaan transportasi, kegagalan teknologi, dan konflik sosial mewarnai pemikiran penanggulangan bencana pada periode ini. Hal tersebut yang melatarbelakangi penyempurnaan Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam menjadi Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Bakornas PB). Melalui Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 1990, lingkup tugas dari Bakornas PB diperluas dan tidak hanya berfokus pada bencana alam tetapi juga non alam dan sosial. Hal ini ditegaskan kembali dengan Keputusan Presiden Nomor 106 Tahun 1999. Penanggulangan bencana memerlukan penanganan lintas sektor, lintas pelaku, dan lintas disiplin yang terkoordinasi.

2000 - 2005

Indonesia mengalami krisis multidimensi sebelum periode ini. Bencana sosial yang terjadi di beberapa tempat kemudian memunculkan permasalahan baru. Permasalahan tersebut membutuhkan penanganan khusus karena terkait dengan pengungsian. Oleh karena itu, Bakornas PB kemudian dikembangkan menjadi Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Bakornas PBP). Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2001 yang kemudian diperbaharui dengan Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 2001.

2005 - 2008

Tragedi gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh dan sekitarnya pada tahun 2004 telah mendorong perhatian serius Pemerintah Indonesia dan dunia internasional dalam manajemen penanggulangan bencana. Menindaklanjuti situasi saat iu, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005 tentang Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (Bakornas PB). Badan ini memiliki fungsi koordinasi yang didukung oleh pelaksana harian sebagai unsur pelaksana penanggulanagn bencana. Sejalan dengan itu, pendekatan paradigma pengurangan resiko bencana menjadi perhatian utama.

2008

Dalam merespon sistem penanggulangan bencana saat itu, Pemerintah Indonesia sangat serius membangun legalisasi, lembaga, maupun budgeting. Setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, pemerintah kemudian mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). BNPB terdiri atas kepala, unsur pengarah penanggulangan bencana, dan unsur pelaksana penanggulangan bencana. BNPB memiliki fungsi pengkoordinasian pelaksanaan kegiataan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.

 

Metamorfosa terbentuknya Badan Nasional Penanggulangan Bencana dari tahun 1945 sampai sekarang. 

Sumber: https://bnpb.go.id/home/sejarah 

https://www.indonesia.go.id/kementerian-lembaga/badan-nasional-penanggulangan-bencana

Monday, January 6, 2020

Banjir Bandang

Banjir Bandang 

Banjir bandang atau air bah adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar (seperti kayu dan sebagainya).[1] Banjir ini terjadi secara tiba-tiba di daerah permukaan rendah akibat hujan yang turun terus-menerus. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba. Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar.

Kasus di Indonesia

Berberapa banjir bandang yang terjadi di Indonesia adalah banjir di Bukit Lawang pada November 2003, menewaskan sedikitnya 80 orang dan merusak fasilitas pariwisata. Pada 1 Januari 2006 banjir bandang juga terjadi di Jember yang menewaskan 59 orang.[2]

Penanganan banjir

  • Pengendalian tata ruang; tata ruang yang baik dan jauh dari permukaan tanah yang rendah meminimalisirkan kerugian dari pihak masyarakat.
  • Pengaturan debit air; debit air yang mengalir dari hulu ke hilir dapat kita alihkan seperti pemindahan aliran air.
  • Melakukan reboisasi
  • Berdisiplin untuk membuang sampah pada tempatnya.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Banjir_bandang 
https://www.google.com/search?q=banjir+bandang&safe=strict&client=ms-android-samsung&hl=id&prmd=vni&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjJ8KSCk-_mAhWbaCsKHdrZD_wQ_AUoA3oECA8QAw&biw=360&bih=520#imgrc=Mdw4ppugnRgOwM

Sembilan Peristiwa Bersejarah yang Terjadi di Bulan Rajab

Sembilan Peristiwa Bersejarah yang Terjadi di Bulan Rajab Selain Isra’ dan Mi’raj masih banyak peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Ra...