26 Februari 1909
Bagaimana Kinemacolor Mengubah Film Hitam-PutihJadi Berwarna?
Kehadiran Kinemacolor bikin mudah para sineas dalammewarnai film hitam-putih.
tirto.id - Warna memengaruhi perasaan penonton film. Danielle Feinberg, juru fotografi di Pixar setuju denganpendapat ini. Menurutnya, “pencahayaan dan warnamerupakan bagian dari tulang punggung emosi [yang disuguhkan dalam film].”
Dalam The Incredible, misalnya, tatkala si Incredible bekerja di meja kerjanya, warna adegannya dibuat abu-abu—yang merepresentasikan depresi. Lalu, dalam Toy Story 3, pada karakter Lot-o-Huggin, pembuat film memberikan warna hijau kekuningan untuk menciptakankesan menyenangkan bagi para penontonnya.
“Warna berasosiasi dengan ide. Ketika warna diubah, ituakan memberikan pemahaman bahwa telah terjadiperubahan konsep dalam suatu film,” tegas Lewis Bond, seorang pencipta film, sebagaimana dilansir TED.
Merah dan Hijau adalah Kunci
Dalam The Incredible, misalnya, tatkala si Incredible bekerja di meja kerjanya, warna adegannya dibuat abu-abu—yang merepresentasikan depresi. Lalu, dalam Toy Story 3, pada karakter Lot-o-Huggin, pembuat film memberikan warna hijau kekuningan untuk menciptakankesan menyenangkan bagi para penontonnya.
“Warna berasosiasi dengan ide. Ketika warna diubah, ituakan memberikan pemahaman bahwa telah terjadiperubahan konsep dalam suatu film,” tegas Lewis Bond, seorang pencipta film, sebagaimana dilansir TED.
Merah dan Hijau adalah Kunci
Di awal kemunculan film, hitam-putih mendominasi.Namun sejak 1908 dunia mengenal Kinemacolor, suatuproses pewarnaan film yang memanfaatkan filter merahdan hijau yang terpasang pada bagian rana di depankamera. Dua filter tersebut diterapkan secara bergantiandengan mengelabui perbedaan frame rate antara kamera(16 fps) dan filter (32 fps). Dengan teknik macam itu, film bisa memiliki warna, tidak hitam-putih lagi.
Proses pewarnaan film ini diciptakan George Albert Smith and Charles Urban. Mereka lantas mematenkanciptaannya di kantor paten Inggris dengan nomor #26671. Deskripsi dalam surat paten tertulis: “peningkatan kualitasdari peralatan Kinematografi untuk produksi gambarberwarna."
Film pendek berjudul A Visit to the Seaside (1908) jadiyang pertama memanfaatkan proses Kinemacolor ini.
Namun perlu diingat, karena Kinemacolor hanyamenggunakan dua filter, merah dan hijau, tidak semuawarna bisa dihasilkan proses ini. Beberapa spektrumwarna bahkan tampil terlalu terang, pudar, atau hilangsama sekali. Penciptaan warna yang utuh munculkemudian selepas dunia mengenal konsep RGB (red, green, blue) dan CMYK (cyan, magenta, yellow, dan key atau hitam).
Hampir setahun berselang selepas kelahiran Kinemacolor, pada 26 Februari 1909, tepat hari ini 110 tahun silam, masyarakat umum akhirnya melihat kerja nyata proses ini. Sebanyak 21 film pendek berwarna dipertunjukkan diPalace Theatre, London pada khalayak luas.
Setelah A Visit to the Seaside dan 21 film pendek, Kinemacolor kemudian membantu film-film panjanguntuk lepas dari hitam-putih. Beberapa film panjang awalyang memanfaatkan Kinemacolor ialah With Our King and Queen Through India (1914), The World, the Flesh and the Devil (1914), dan Little Lord Fauntleroy (1914).
Merunut sejarahnya, Kinemacolor bukanlah yang pertamamengubah film hitam-putih jadi berwarna. Barbara Flueckiger, profesor bidang film pada University of Zurich, menyebut setidaknya ada lebih dari 230 prosespenciptaan warna bagi film. Sebelum Kinemacolor lahir, misalnya, ada proses bernama Katachromie, yang diciptakan Karl Schinzel pada 1905. Lalu, ada pula prosesbernama Prims, yang diciptakan Otto Pfenniger padatahun yang sama
Proses pewarnaan film ini diciptakan George Albert Smith and Charles Urban. Mereka lantas mematenkanciptaannya di kantor paten Inggris dengan nomor #26671. Deskripsi dalam surat paten tertulis: “peningkatan kualitasdari peralatan Kinematografi untuk produksi gambarberwarna."
Film pendek berjudul A Visit to the Seaside (1908) jadiyang pertama memanfaatkan proses Kinemacolor ini.
Namun perlu diingat, karena Kinemacolor hanyamenggunakan dua filter, merah dan hijau, tidak semuawarna bisa dihasilkan proses ini. Beberapa spektrumwarna bahkan tampil terlalu terang, pudar, atau hilangsama sekali. Penciptaan warna yang utuh munculkemudian selepas dunia mengenal konsep RGB (red, green, blue) dan CMYK (cyan, magenta, yellow, dan key atau hitam).
Hampir setahun berselang selepas kelahiran Kinemacolor, pada 26 Februari 1909, tepat hari ini 110 tahun silam, masyarakat umum akhirnya melihat kerja nyata proses ini. Sebanyak 21 film pendek berwarna dipertunjukkan diPalace Theatre, London pada khalayak luas.
Setelah A Visit to the Seaside dan 21 film pendek, Kinemacolor kemudian membantu film-film panjanguntuk lepas dari hitam-putih. Beberapa film panjang awalyang memanfaatkan Kinemacolor ialah With Our King and Queen Through India (1914), The World, the Flesh and the Devil (1914), dan Little Lord Fauntleroy (1914).
Merunut sejarahnya, Kinemacolor bukanlah yang pertamamengubah film hitam-putih jadi berwarna. Barbara Flueckiger, profesor bidang film pada University of Zurich, menyebut setidaknya ada lebih dari 230 prosespenciptaan warna bagi film. Sebelum Kinemacolor lahir, misalnya, ada proses bernama Katachromie, yang diciptakan Karl Schinzel pada 1905. Lalu, ada pula prosesbernama Prims, yang diciptakan Otto Pfenniger padatahun yang sama
Tatkala Kinemacolor belum tercipta, pembuat film melakukan teknik pencelupan strip film pada bahan kimiakhusus atau menggoreskan cairan khusus langsung padastrip agar film yang mereka ciptakan berwarna.
Namun, pembuatan film berwarna tanpa Kinemacolormerupakan pekerjaan yang sulit dan mahal. Beberapapencipta film bahkan menambahkan warna secarasederhana, semisal hanya menambahkan ungu untukmalam atau biru untuk merepresentasikan siang.
Sayangnya, seperti diungkap dalam “The Demise of Kinemacolor: Technological, Legal, Economic, and Aesthetic Problems In Early Color Cinema History”, paper karya Gorham Kindem yang dimuat di Cinema Journal (Vol. 20, No. 2, 1981), proses tersebut lebihberkembang untuk mewarnai film nonfiksi. Rekaman-rekaman yang menggunakan Kinemacolor yang ditemukan pada 1914, 70 persennya merupakan berita, film perjalanan, dan rekaman nonfiksi lainnya.
Namun, pembuatan film berwarna tanpa Kinemacolormerupakan pekerjaan yang sulit dan mahal. Beberapapencipta film bahkan menambahkan warna secarasederhana, semisal hanya menambahkan ungu untukmalam atau biru untuk merepresentasikan siang.
Sayangnya, seperti diungkap dalam “The Demise of Kinemacolor: Technological, Legal, Economic, and Aesthetic Problems In Early Color Cinema History”, paper karya Gorham Kindem yang dimuat di Cinema Journal (Vol. 20, No. 2, 1981), proses tersebut lebihberkembang untuk mewarnai film nonfiksi. Rekaman-rekaman yang menggunakan Kinemacolor yang ditemukan pada 1914, 70 persennya merupakan berita, film perjalanan, dan rekaman nonfiksi lainnya.
. Dikalahkan Technicolor
Di dunia fiksi, Technicolor, proses pewarnaan film “made in USA”, jadi yang utama. Technicolor merupakan prosespewarnaan yang lahir pada 1916. Teknik ini diciptakanHerbert Kalmus, Daniel Frost Comstock, and W. Burton Wescott melalui Technicolor Motion Picture Corporation.
Proses pewarnaan film oleh Technicolor miripKinemacolor, yakni menggunakan dua warna, merah danhijau. Tapi, dalam Technicolor, warna tercipta dari prosespembagian berkas prisma yang diletakkan di belakanglensa.
Proses pewarnaan film oleh Technicolor miripKinemacolor, yakni menggunakan dua warna, merah danhijau. Tapi, dalam Technicolor, warna tercipta dari prosespembagian berkas prisma yang diletakkan di belakanglensa.
Film-film klasik Hollywood seperti The Wizard of Oz (1939), Down Argentine Way (1940), The Adventures of Robin Hood (1938), Gone with the Wind (1939), Snow White and the Seven Dwarfs (1937), Gulliver's Travels (1939), dan Fantasia (1940) menggunakanTechnicolor.
Dan tidak seperti Kinemacolor, hingga hari ini Technicolor masih merajai proses pewarnaan film-film dunia. Sebutsaja Whiplash hingga film interaktif rilisan Netflix Black Mirror: Bandersnatch.
Dan tidak seperti Kinemacolor, hingga hari ini Technicolor masih merajai proses pewarnaan film-film dunia. Sebutsaja Whiplash hingga film interaktif rilisan Netflix Black Mirror: Bandersnatch.
Sumber : http//www.tirto.id/properti
No comments:
Post a Comment