Tuesday, February 4, 2020

Period Sastra Angkatan Balai Pustaka

Period Sastra Angkatan Balai Pustaka 
1. Angkatan Balai Pustaka
Nama penerbit Balai Pustaka sudah tidak asing bagi masyarakat terpelajar Indonesia. Karena sampai sekarang Balai Pustaka merupakan salah satu penerbit besar yang banyak memproduksi berbagai jenis buku. Nama tersebut telah bertahan hampir 100 tahun, kalau dihitung dari berdirinya pada tahun 1917 yang merupakan pengukuhan komisi untuk Sekolah Bumiputra dan Bacaan Rakyat (commissie voor de inlandsche school en volkslectuur) yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 14 september 1908. Penerbit Balai Pustaka adalah bagian pemerintah kolonial yang semangatnya boleh dikatakan berseberangan dengan penerbit-penerbit swasta, baik yang semata-mata bervisi komersial maupun bervisi kebangsaan. Akan tetapi, mengingat sejarahnya yang panjang itu maka sepantasnya menjadi bagian khusus dalam pengkajian atau telaah sejarah sastra Indonesia.
Secara teoretis dapat dikatakan banyak masalah yang dapat diungkapkan dari Balai Pustaka selama ini. Antara lain visi dan misi, status, program kerja, para tokoh, kebijakan redaksi, pengarang, distribusi, dan produksi. Telaah semacam itu dapat dijadikan pengkajian sejarah mikro yang pasti relevan dengan sejarah makro sastra Indonesia. Ditambah dengan pengkajian berbagai gejala yang berkembang di sekitarnya pastilah memperluas wawasan pengetahuan masyarakat. Mungkin saja kemudian berkembang pendapat bahwa balai pustaka ternyata bukan satu-satunya penerbit pada tahun 1920-an membuka tradisi sastra modern, atau justru dilupakan saja karena berjejak kolonial.

Ciri-ciri umum roman angkatan Balai Pustaka:
  1. Bertema sosial, karena belum terbuka kesempatan mempersoalkan masalah polotik, watak, agama, dan lain-lain.
  2. Bergaya bahasa seragam, karena dikemas oleh redaksi Balai Pustaka, sehingga gaya bahasanya tidak berkembang.
  3. Bersifat romantic-sentimental, karena ternyata banyak roman yang mematikan tokoh-tokohnya atau mengalami penderitaan yang luar biasa.
  4. Bersifat kedaerahan, karena mengungkapkan persoalan yang hanya berlaku di daerah tertentu, seperti adat di Sumatra Barat.
Sumber : http://www.markijar.com/2017/06/sejarah-kesusastraan-indonesia-lengkap.html?m=1 
https://www.google.com/search?q=angkatan+balai.pustaka&safe=strict&client=ms-android-samsung&source=android-browser&prmd=isvn&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjCsKur_bfnAhVBWysKHTUXC9QQ_AUoAXoECA0QAQ&biw=360&bih=520#imgrc=fwU_kvoMxTl-oM

No comments:

Post a Comment

Sembilan Peristiwa Bersejarah yang Terjadi di Bulan Rajab

Sembilan Peristiwa Bersejarah yang Terjadi di Bulan Rajab Selain Isra’ dan Mi’raj masih banyak peristiwa bersejarah yang terjadi di bulan Ra...